Monday, July 9, 2018
Sarung Presiden Angkat Harkat Martabat Budaya Indonesia Dimata Dunia
Sarung Presiden Angkat Harkat Martabat Budaya Indonesia Dimata Dunia
KAUM BERSARUNG.
Di negara kita sarung bukan lagi merupakan barang langka. Hampir setiap laki2 memakainya, baik untuk shalat maupun acara lain seperti pengajian atau slametan. Selain memang tidak ribet dan
simple memakainya.Sarung dalam sejarahnya berasal dari Yaman.
Disana sarung biasa disebut futah. Sekarang di Yaman, sarung identik dengan perlawanan masyarakat melawan kezoliman negara Saudi yang terus membombardir mereka. Di jalan2 kita bisa lihat kaum bersarung yg kemana2 selalu menenteng senapan.
Disana sarung biasa disebut futah. Sekarang di Yaman, sarung identik dengan perlawanan masyarakat melawan kezoliman negara Saudi yang terus membombardir mereka. Di jalan2 kita bisa lihat kaum bersarung yg kemana2 selalu menenteng senapan.
Di Indonesia, ternyata bule2 mulai tertarik memakai sarung. Saat di bandara tadi bertemu seorang bule Australia yg memakai sarung dan sandal jepit. Ketika saya tanya kenapa memakai sarung, jawabannya "it is good". Jadi tambah bangga dengan sarung dan Indonesia.
Dulu pernah ada cerita; KH Abdul Wahab Chasbullah salah satu tokoh pendiri Nahdhatul Ulama (NU) suatu hari diundang Presiden Soekarno ke istana. Syarat undangan adalah harus pakai jas. KH Abdul Wahab pun tetap datang ke istana, dengan atasan jas tapi bawahannya sarungan.
Hari ini kita juga saksikan Presiden memakai sarung. Beliau mau menunjukkan bahwa sarung mrpkn budaya bangsa kita sejak masa penjajahan dulu. Presiden kembali mengangkat harkat dan martabat sarung di mata dunia.
#BackToSarung Sumber :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.